Kamis, 29 September 2011

Tanya-Tanya (Puisi)

Ada tanya kian merambat
Pelan-pelan masuk dalam ruang tersekat
Menjadikannya taman kecil
Penuh dengan bunga-bunga beraroma pekat
Dan kebingungan

Bunga pertama berkata
Apakah wanitamu mencintai karena kepintaranmu
Sedang otak itu akan melemah
Lalu melupakan semua rumus fisika dan yang lainnya

Kata bunga kedua bernada sama
Apakah ia mencintai karena puisi
Sementara mata tuamu nanti
Begitu susah membedakan pena dengan jemari

Tentu saja kukatakan tidak
Atas tanya yang takkan secepatnya mereda

Tak lama kudengar tawa
Kenapa kau sirami kami
Saat kau mampu menjawab sendiri