Selasa, 27 Oktober 2015

Drama Media dan Gambar Curian

Banyak sekali foto-foto yang berseliweran di timeline. Posenya hampir sama, seorang anak polos, remaja, atau paruh baya memegang kertas A4 di depan dada. Isinya juga sama, antara lain: keluhan-keluhan, tantangan, bahkan ancaman, yang khusus ditujukan untuk Pak Presiden. Lebih kreatif lagi, ada yang edit foto pake efek asap-asap gitu, padahal sedang di ibukota. Sebenarnya sah-sah saja sih, selama di balik acara foto-foto itu terdapat usaha nyata. Karena, berharap tanpa usaha mengindikasikan kebodohan, sedangkan berusaha tanpa harapan jelas lebih bodoh lagi.

Yang saya khawatirkan, ketika presiden benar-benar mundur dari kursinya, lalu si pengganti yang sosoknya masih misterius-pun akhirnya nyengir sambil angkat tangan dalam mengakali masalah asap ini, rakyat benar-benar kecewa stadium akhir. Kekecewaan yang bukan lagi ditujukan untuk pemerintah, tapi pada skala yang jauh lebih melangit. Misalnya, bermunculan kembali kertas-kertas di dada yang berisikan tulisan: "Tuhan, jika dalam 3x24 jam ini permasalahan asap masih belum tuntas, saya akan pindah agama." Mengerikan sekali kan? Ini baru misal lho..

Seakan menambah kemirisan negeri ini, media-media informasi malah ikut bercileupeung ria dengan aksi-aksi semacam itu. Mereka menulis berita-berita tersebut sepanjang hari, mungkin diupdate per-jam, lalu diracik jadi amunisi untuk lawan politik para direksi dan investornya. Atau tak ubahnya sebagai pelet pendongkrak demi melambungnya jumlah klik dan share. Padahal di TKP sana, setidaknya dalam dua bulan terakhir, ada banyak pemuda yang menginvertasikan waktunya untuk aksi nyata, bukan cuma menggerutu, atau sekedar foto-foto. Sialnya, aksi beginian kurang menarik untuk ditulis, apalagi dibaca!


**
Ini gambar manual cetak biru sebuah air-purifilieur yang saya dapatkan beberapa hari lalu dari sahabat saya. Gambar ini dia curi dari postingan seorang mahasiswi ITB. Bagaimana cara kerja alat ini memang cukup logis. Dengan otak pas-pasan, saya coba cari relasi antara logika saya dan teorinya yang kebetulan belum saya ketahui. Hingga saat ini hasilnya masih nihil. Tapi alhamdulillah, sore tadi saya dapat kabar kalau alat ini sudah mulai diaplikasikan di TKP.