Pipit atau Sarpit, salah satu sahabatku yang berparas amat cantik. Wajahnya yang putih bersih menjadi alas bagi bibir tipisnya untuk bersanding di bawah sebatang hidung yang mancung, juga sepasang mata yang sipit menjadikannya sebagai makhluk terindah yang pernah diciptakan Tuhan setelah bidadari. (Hehee.. Ga apa-apa ya lebay sedikit). Semua itu ia balut rapih dengan kerudungnya.
Setiap lelaki yang menatapnya, saya pastikan akan terbuai dengan pesonanya. Tapi ceritanya akan lain jika kalian benar-benar mengenalnya dengan dekat, amat dekat. Yang kutulis diatas tentu benar, tapi hal yang harus diingat adalah sifat "capruk"nya yang sangat mendominasi. Pertama kali aku melihatnya di sebuah acara ulang tahun temanku, terlihat jelas di sampingku duduk seorang wanita cantik sedang mencampurkan nasi kuning (tumpeng) dengan semangka merah dalam sebuah piring untuk dimakannya. Kejadian itu berlangsung sekitar 3 menit setelah ia mengulurkan tangannya sambil berkata, "Aku Pipit."
Sedikit perkenalan tentangnya. Singkatnya, ia wanita yang baik, cantik, pinter dan juga begitu capruk, dan itulah yang membuatnya terlihat sempurna di mata ini..
Setiap lelaki yang menatapnya, saya pastikan akan terbuai dengan pesonanya. Tapi ceritanya akan lain jika kalian benar-benar mengenalnya dengan dekat, amat dekat. Yang kutulis diatas tentu benar, tapi hal yang harus diingat adalah sifat "capruk"nya yang sangat mendominasi. Pertama kali aku melihatnya di sebuah acara ulang tahun temanku, terlihat jelas di sampingku duduk seorang wanita cantik sedang mencampurkan nasi kuning (tumpeng) dengan semangka merah dalam sebuah piring untuk dimakannya. Kejadian itu berlangsung sekitar 3 menit setelah ia mengulurkan tangannya sambil berkata, "Aku Pipit."
Sedikit perkenalan tentangnya. Singkatnya, ia wanita yang baik, cantik, pinter dan juga begitu capruk, dan itulah yang membuatnya terlihat sempurna di mata ini..
Baru saja aku buka-buka pesan di Facebook, mumpung dapat koneksi yang ngebut banget, kan pake modem baru. Lagi asik-asiknya bengong jadi pengen ketawa-ketiwi cuma gara-gara baca pesan darinya dulu, dulu sekali. Tercatat tanggal 12 Mei 2010. Saat itu, kubaca di'statusnya, ia sedang ditimpa masalah. Aku sendiri udah lupa atas apa yang ia tulis di statusnya, mungkin otak ini tak mau mengingat lsesuatu yang begitu tragis nan mengerikan. Hehee.. Sebenarnya aku tak begitu tahu tentang masalahnya, yang pasti masih kuingat ia sangat galau, sampai aku sendiri menyebutnya 'masa keterpurukan' seorang Sarpit selama aku mengenalnya.
Inilah isi pesan yang barusan kubaca :
12 Mei 2010Deden Denry Musthafa- Awal pertama-tama semakin mengenalmu, Piet. Kutahu kamu teh sosok yang tak pernah berhenti tersenyum dan tertawa. wanita yang mampu memandang kesederhanaan sebuah masalah dari sudut yang berbeda dan tak biasa.
Bahkan aku sampai berharap andai kelak ada masalah rumit yang tak bisa kukendalikan, aku ingin berbagi cerita denganmu, berharap bisa menemukan cara memandang seperti itu. Tapi nyatanya masalah itu tak kudapati, pastinya bersyukurlah, tak perlu menguras energi lebih untuk menyelesaikannya.
Maaf jika pandanganku ini salah, mungkin karena aku belum mengenalmu saja.
Tapi andai benar, kuingin melihat sosok itu lagi, yang mampu berpikir sederhana pada hal yang kompleks.
12 Mei 2010Pipit Siti Latifah- iah..
tapi saat ini, masalahnya berbeda,,,
ada pergolakan batin yang menyertai...
seandaiannya batinku diam saja tak ikut campur...
aku akan tetap berpikir seperti itu,,
hari ini, piet benar2 merasa orang yang berbeda,,, sikap dan
pemikiran yang berbeda..
tapi, sama siapa piet harus ngomong?
mungkin sejauh ini cuma keluarga piet yang paling aga mengerti piet..
tapi kalo aku ngomong..
mereka akan bilang..
kamu jatuh di lubang yang sama...
pipit gatau.
12 Mei 2010Deden Denry Musthafa- Oh..
Maaf, ga tahu.
Kalo menurutku mah, mungkin buat sekarang ini Piet dinginin kepala dulu. Jangan terlalu dipikirin lebih dalam lagi, apalagi berambisi ingin segera menuntaskannya.
Cuma saran sih, dden belum tahu masalah apa itu.
Jika ingin berbagi, insya Allah selalu siap.
12 Mei 2010Pipit Siti Latifah- Ah.. Sudah cukup den! Mksh bnyk bnyk bnyk. Dengan mengingatkanku yg bs menyederhanakan hal yg kompleks j, piet uda g trlalu gmn2. Mslh prtemanan den. Urg ma nyaritana hayang langsung. Mbung ngetik ah, cangkeul. Haha. Nuhun pisan, den. Siapa sangka km bs jd pahlawanku kali ini? Hehey.. Slmt2!
12 Mei 2010Deden Denry Musthafa- Yee.. Abi ge sami, cangkeul. Ngetik dina hape tuda na.
Duh, pami abi ayeuna kadinya, sanes jari hungkul atuh nu cangkeul teh tapi oge sampean abi.
Hehehe..
Ya syukurlah kalo begitu mah.
Alhamdulillah..
13 Mei 2010Pipit Siti Latifah- hehehe..
udah gapapa den!
terima kasih banyak! menyederhanakan masalah kompleks adalah keahlianku! hehehe
13 Mei 2010Deden Denry Musthafa- Hehehe..
13 Mei 2010Pipit Siti Latifah- muamuah.. hoeks..
13 Mei 2010Deden Denry Musthafa- Alim ah, sanes muhrim.
13 Mei 2010Pipit Siti Latifah- naon ai kamu? sok GR. eta teh suara jitakan!
bae ngajitak mah. bukan muhrim juga! haha
13 Mei 2010Deden Denry Musthafa- Nya angger weh teu menang sok sanajan ngajitak hungkul ge. Bisi jadi benih-benih cintaaa.
Hahahaa..
13 Mei 2010Pipit Siti Latifah- ppprrreeeet.
paling nt nu jadi bogoh ka sayah.
aku mah udah punya kabogoh, den! hahaha
13 Mei 2010Deden Denry Musthafa- Ah..
Pek wae Sarpit, rek gaduh kabogoh dugi ka dikantet ge. Teu ngaruuuuh.
Hehehe..
Sabenerna mah dari kemarin teh aku sedang bahagia, tapi ngeliat situasi jadi ga berani nyeritainnya.
Engke weh aku ceritain.
13 Mei 2010Pipit Siti Latifah- aaahhh...
kamu bahagia!? aku juga bahagia sekarang!
menyadari ada teman berharga seperti kamu!
kan lamun teu boga duit teh, tinggal ngajual kamnu! hahahahaha
main yu, ajakin si wilan juga. tapi main nya yang berbobot. pengajian bareng.. nu kitu.. hehehehe
13 Mei 2010Deden Denry Musthafa- Ah, ngaku weh kalo kamu teh terkesima ku aku.
Hoho..
Hayu hayu hayu..
Engke aku ngomong dulu ka si Kebit, bisana iraha.
Sadiakeun weh nu amis-amis.
Hehe..
13 Mei 2010Pipit Siti Latifah- maneh! teu menang asup ka kosan ayeunamah . sieun dicarekan ibu..
sadiakeun amis2 dimana?
13 Mei 2010Deden Denry Musthafa- Nya tadina mah di kosan kamu, Piet.
Wah, ayeuna mah carekanan? Jadi rek dimana kitu?
13 Mei 2010Pipit Siti Latifah- teuing. kela
13 Mei 2010Deden Denry Musthafa- ???
Ah teu puguh Sarpit mah..
13 Mei 2010Pipit Siti Latifah- kela beibi.. aku lagi pasea nih. rammmeeee hehehehe
13 Mei 2010Deden Denry Musthafa- Sombooong.. Pasea wae dibilang rame.
Wah, boa-boa pasea marebutkeun aku yeuh?
Hehe..
13 Mei 2010Pipit Siti Latifah- hihihihihihihi
iah mereun... marebutkeun saha heula nu ngajitak kamu!!!
Catatan : yang bercetak miring adalah kata-kata dan kalimat dalam Bahasa Sunda (Bahasa yang dipakai di Jawa Barat)