Tangan tangan langit telah siap merangkul
Padaku yang masih berjalan di bawah lipatan angin malam
Menunggu gelap saat dirinya bosan menari
Menanti cahaya untuk dinyalakan kembali
Entah prasati mana mulai menulis sebutan untuk pemilik cerita penghujung malam ini
Nyanyian hujan jelas menuturkan bukanlah sastrawan
Meski terkadang di balik awan kau tampak berlebihan
Mengganggapku mampu mengubah tinta jadi berlian
Biarkan kembali kutegaskan, dari awal aku hanya bermodal berani dan bermain dengan sedikit kata
Sedang di hadapanmu
Berlaga seakan satu-satunya titisan para pujangga
Cimahi, April 2011