Jumat, 06 Januari 2012

Sebilah Puisi untuk Bulan Malam Ini

senja telah tenggelam
angin yang tadi sembunyi di balik daun jati
kini kembali ke pangkuan
mengajak pemilik cerita mulai keluar
matanya mengingat mimpi pada tidur tadi siang
cukup lugu dan tenang
serupa isi mulut kerang yang terbuka di lautan

menunggu kaki-kaki waktu untuk diam
para lelaki memilih kejam
sekedar untuk senyum gadis pujaan
rela merenggut bintang dari malam

sedang bulan makin sendirian
menari tanpa nyanyian

disana
ia memilih ikut terendam
bersama burung-burung yang masih berenang
pada dinding piring dan gelas cucian


Setiabudhi Bandung, 22 November 2011
00:57