Nyonya, ijinkan aku menuliskan tentang kisah malam
Usai kita mereguk cahaya rembulan
Nafasmu saat itu, masih kuingat amat sangat mampu menyapu
Usir semua debu
Yang ada di bilik selasar mataku
Wajahmu seketika tenangkan qalbu
Usahaku tentu kian menderu
Lalu
Aku dan kamu
Nyata seolah tertakdir, dalam negeri impianku
Usai kita mereguk cahaya rembulan
Nafasmu saat itu, masih kuingat amat sangat mampu menyapu
Usir semua debu
Yang ada di bilik selasar mataku
Wajahmu seketika tenangkan qalbu
Usahaku tentu kian menderu
Lalu
Aku dan kamu
Nyata seolah tertakdir, dalam negeri impianku
Nyonya,
Usiamu kini sudah dewasa
Rasa yang dulu dipuja
Wacana putih-abu yang pernah menyapa
Akan mungkin dilupa
Namun, sekali lagi biarkan padamu aku bercerita
Tanpa kusematkan tinta pada diary
Inisialmu tetap ada
Usiamu kini sudah dewasa
Rasa yang dulu dipuja
Wacana putih-abu yang pernah menyapa
Akan mungkin dilupa
Namun, sekali lagi biarkan padamu aku bercerita
Tanpa kusematkan tinta pada diary
Inisialmu tetap ada
Kupersembahkan untuk pemilik yang selalu kukecup namanya di setiap awal tulisanku..
I.N.I.S.I.A.L.M.U