Rabu, 19 Januari 2011

I.N.I.S.I.A.L.M.U

Nyonya, ijinkan aku menuliskan tentang kisah malam

Usai kita mereguk cahaya rembulan

Nafasmu saat itu, masih kuingat amat sangat mampu menyapu

Usir semua debu

Yang ada di bilik selasar mataku



Wajahmu seketika tenangkan qalbu

Usahaku tentu kian menderu

Lalu

Aku dan kamu

Nyata seolah tertakdir, dalam negeri impianku



Nyonya,

Usiamu kini sudah dewasa

Rasa yang dulu dipuja

Wacana putih-abu yang pernah menyapa

Akan mungkin dilupa

Namun, sekali lagi biarkan padamu aku bercerita

Tanpa kusematkan tinta pada diary

Inisialmu tetap ada






Kupersembahkan untuk pemilik yang selalu kukecup namanya di setiap awal tulisanku..

I.N.I.S.I.A.L.M.U